FESyar Jawa 2025 Resmi Dibuka, Jatim Mantapkan Posisi sebagai Pusat Ekonomi Syariah Nasional

Redaksi

0 Comment

Link

Surabaya, Ekispedia.id – Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2025 resmi dibuka di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9). Mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”, acara ini kembali menempatkan Jawa Timur sebagai tuan rumah utama.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan FESyar bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan gerakan sosial-ekonomi lintas sektor. Menurutnya, perhelatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk beralih dari transaksi halal menuju gaya hidup halal (halal lifestyle), sekaligus memperkuat budaya ekonomi umat yang mandiri dan adaptif di era digital.

“FESyar harus menjadi momentum penguatan stabilitas ekonomi dan transformasi digital berbasis nilai syariah demi terwujudnya masyarakat Jatim yang sejahtera dan bermartabat,” ujar Khofifah.

Jatim disebut telah memantapkan posisi sebagai pusat ekonomi syariah nasional. Dengan jumlah penduduk 42,09 juta jiwa yang 97,28 persennya muslim, provinsi ini didukung lebih dari 7.300 pondok pesantren, 4.400 di antaranya telah memiliki rekening syariah, serta 460 ribu sertifikasi halal untuk lebih dari satu juta produk. Kehadiran Kawasan Industri Halal (KIH) Sidoarjo—yang pertama dan terbesar di Indonesia—kian memperkuat pijakan Jatim di industri halal.

Meski demikian, Khofifah mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah. Tingkat inklusi keuangan syariah nasional baru 13,41 persen dan literasi syariah 43,42 persen.

“Masih ada ruang luas untuk memperluas layanan syariah sekaligus memperdalam pemahaman masyarakat,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia bersama pemangku kepentingan meluncurkan program Satu Gerbang (Sinergi Amanah Tumbuh Unggul sebagai Gerakan Ekonomi Syariah Regional Jawa Bangkit). Program ini memiliki tiga pilar utama: Halalan (hilirisasi dan akselerasi layanan halal), Siaga (sinergi penguatan keuangan syariah), dan Cemerlang (literasi ekonomi syariah).

Optimisme juga datang dari Bank Indonesia. Kepala Departemen Ekonomi Syariah BI Pusat, Imam Hartono, menegaskan Jawa Timur layak menjadi pusat FESyar.

“FESyar Jawa tidak boleh pindah ke provinsi lain, karena di sinilah embrio ISEF lahir,” katanya.

Sementara itu, Kepala BI Jatim, Ibrahim, mengungkapkan target business matching FESyar 2025 mencapai Rp25 miliar untuk pembiayaan dan Rp10 miliar perdagangan.

“Hari pertama saja pembiayaan sudah Rp15,38 miliar dan perdagangan Rp7,9 miliar, lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya.

Usai membuka acara, Khofifah bersama pejabat BI dan Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, meninjau stand UMKM yang menampilkan produk halal unggulan.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar