Scroll untuk baca artikel
Seedbacklink affiliate
Berita

Strategi Close Loop Bank Syariah Muhammadiyah Dinilai Langkah Cerdas Bangun Ekosistem Keuangan Mandiri

7
×

Strategi Close Loop Bank Syariah Muhammadiyah Dinilai Langkah Cerdas Bangun Ekosistem Keuangan Mandiri

Sebarkan artikel ini

Jakarta, ekispedia.id – Pendekatan close loop yang diusung oleh Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) dinilai sebagai strategi cerdas dalam membangun ekosistem keuangan syariah yang mandiri, efisien, dan minim risiko. Hal ini ditegaskan oleh pakar ekonomi Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, yang menyebut bahwa model tersebut justru merupakan fondasi awal yang kokoh bagi pertumbuhan lembaga keuangan umat.

“Kita harus melihat close loop bukan sebagai batasan, tetapi sebagai fondasi awal untuk tumbuh secara sehat dan terukur,” ujar Syafruddin kepada awak media, Jumat (4/7).

Dalam strategi ini, BSM akan mengandalkan jaringan internal milik Muhammadiyah sebagai sumber utama arus kas. Mulai dari sekolah, rumah sakit, koperasi, hingga amal usaha, seluruh entitas tersebut akan menjadi lokomotif ekonomi internal yang mendukung kinerja perbankan secara berkesinambungan.

“Dengan memanfaatkan arus kas dari sekolah, rumah sakit, koperasi, dan amal usaha, Muhammadiyah dapat membangun sistem perbankan yang efisien, berdaya guna, dan minim risiko,” katanya.

Syafruddin menekankan bahwa pendekatan ini memberikan kontrol penuh terhadap arah pertumbuhan bank, sekaligus menghindarkan dari ketergantungan terhadap pasar eksternal yang belum tentu loyal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa BSM tidak dibentuk melalui merger seluruh BPRS milik Muhammadiyah, melainkan hasil transformasi dari satu BPRS milik Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka). Konsep ini menekankan prinsip kolektivitas berbasis nilai, bukan ekspansi agresif yang sering kali berisiko tinggi.

Senada dengan itu, Wakil Ketua Majeli
s Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna, menyebut bahwa pendekatan close loop mampu menciptakan siklus ekonomi internal yang sehat.

“Lebih baik dana itu diputar di bank sendiri. Muhammadiyah kan punya banyak usaha kecil dan mikro, dan itu butuh pembiayaan. Jadi, ekonomi bisa berputar di dalam, close loop,” jelas Mukhaer.

Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun dana Muhammadiyah tersebar luas di bank-bank besar, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), namun akses pembiayaan justru sangat terbatas.

“Duit kami di BSI banyak. Tapi ketika kita mengakses pembiayaan ke BSI, itu luar biasa sulitnya. Kita tidak jadi nasabah yang spesial,” ujarnya.

Syafruddin menilai strategi ini memungkinkan pertumbuhan yang lebih terukur dan selektif, dengan ekspansi eksternal yang hanya dilakukan setelah ekosistem internal stabil.

Close loop bukan hambatan skalabilitas, melainkan strategi cerdas untuk memastikan bank tumbuh dengan kekuatan sendiri sebelum masuk ke pasar yang lebih luas,” tegasnya.